Thursday, January 4, 2007
Masalah Dunia Pendidikan Anak
Pendidikan di Indonesia, saat ini masih sangat diidentikkan dengan pendidikan di lingkungan sekolah. Pendidikan di luar sekolah masih belum mendapat banyak perhatian dari banyak orang tua. Terutama pendidikan yang diajarkan di rumah. Padahal lingkungan rumah adalah lingkungan yang paling dominan berpengaruh terhadap anak, terutama anak-anak usia pendidikan dasar.
Akan tetapi banyak permasalahan dalam dunia pendidikan anak, antara lain :
1. Kurangnya informasi yang dimiliki oleh orang tuaPendidikan di sekolah sekarang ini menuntut para orang tua untuk ikut "belajar" dan turut serta dalam "pendidikan" yang sedang dijalani oleh anak. Sehingga perlu perhatian dan pengetahuan ekstra dari orang tua untuk ikut membantu sang anak dalam belajar. Namun banyak sekali orang tua yang kurang cukup bekal dalam ikut serta dalam kegiatan belajar anak. Hal ini disebabkan karena :
- Tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua Pada saat kita dikaruniai seorang anak, otomatis status kita sudah berubah menjadi orang tua. Dan karena sibuknya peran orang tua baru, maka tidak memungkinkan adanya sekolah untuk menjadi orang tua & satu-satunya jalan adalah belajar dari pengalaman dadakan dan belajar dari orang tua kita.
- Orang tua yang kurang dibekali dengan "pengetahuan"
Masih banyak orang tua yang tidak berbekal pengetahuan cukup untuk mendidik anak, sehingga seluruh pendidikan anak diserahkan kepada pendidikan formal di sekolah.
- Kesibukan orang tua
Karena tuntutan jaman pula, banyak sekali orang tua yang bekerja & sibuk di luar rumah, baik ayah ataupun ibu sehingga anak-anak kurang mendapat perhatian orang tuanya di rumah.
- Orang tua yang lebih mementingkan kebutuhan anak-anaknya dari leher ke bawah
Banyak sekali orang tua yang masih mementingkan materi anak, mementingkan kebutuhan anak dari leher ke bawah, tapi kurang memperhatikan dari leher ke atas yaitu otak di anak.
2. Kurang lengkapnya isi rumah
Rumah-rumah terutama di perkotaan pada umumnya dilengkapi dengan tv, PS, VCD, DVD, parabola, mainan segudang dll. Namun jarang sekali rumah yang didalamnya terdapat perpustakaan anak dimana disediakan buku-buku anak-anak yang dapat menunbuhkan minat baca anak.
3. Anak-anak yang terbengkalai
Seringkali didalam pikiran anak terdapat seribu satu pertanyaan yang terkadang sulit untuk kita jawab. "Mengapa langit biru?". "Mengapa ada petir?". Dan sebagai orang tua, terkadang kita menyepelekan pertanyaan anak tersebut. Padahal si anak berharap orang tuanya bisa menjawab pertanyaannya. Bisa saja karena kita tidak menjawabnya si anak terus berpikir bahwa "Ohh ternyata pertanyaan saya tidak penting". Hal ini akan berlanjut ke usia dewasanya dia, dimana dia tidak akan kritis terhadap sesuatu. Mungkin dia beranggapan bahwa "Ohh orang tua saya tidak tahu jawabannya" atau bahkan jika dia bertanya maka dia akan kena marah. Hal ini akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak.
4. Menurunnya kualitas pendidikan dan pengajaran
Masih banyak pendidikan di lingkungan sekolah yang kurang memperhatikan tingkat pembelajaran si siswa. Akhirnya kegiatan belajar dialihkan ke "pekerjaan rumah" yang mengharuskan si anak untuk belajar sendiri di rumah. *Walaupun banyak juga sekolah2 yang tidak demikian, namun presentase nya masih sangat kecil*
5. Ledakan pengetahuan
Pesatnya perkembangan pengetahuan di jaman sekarang ini, yang harus terus diikuti untuk mendukung pengetahuan anak. Kita tidak dapat menahan ledakan informasi ini, tapi yang lebih penting adalah kita menanamkan nilai-nilai sebagai filter system supaya anak-anak dapat membedakan apa yang harus mereka terima. Akan lebih buruk lagi jikalau anak tidak mendapatkan informasi!Labels: Dunia Anak
Read more...
|
Posted by Keluarga Gunawan - Rani
at 3:18 AM
